Rabu, 03 Februari 2016

DINAMIKA SOSIAL



 DINAMIKA SOSIAL
A.        Pengertian dinamika sosial
Perubahan sosial sebagai proses sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan suatu gejala umum yang berlaku di mana pun selama hidup manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat di mana pun pasti akan mengalami dinamika sosial. Dinamika sosial terjadi sebagai akibat adanya interaksi antarmanusia dan antarkelompok, sehingga antara mereka terjadi proses saling memengaruhi yang menyebabkan terjadinya dinamika sosial.
Dinamika sosial yang terjadi pada masyarakat dapat berupa perubahan-perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku individu dan organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan maupun kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan, dan wewenang. Dengan kata lain perubahan sosial meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga, dan struktur sosial masyarakat.
Berikut definisi dinamika sosial menurut beberapa ahli:
1.  Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
2.  Menurut William F. Ogburn, bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial.
3.  Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
4.  Menurut Samuel Koening, perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
5.  Menurut Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan sosial.
B. Teori dinamika sosial


1.  Teori evolusi (evolutionary theory)
Tokoh yang berpengaruh pada teori ini adalah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies. Emile Durkheim berpendapat bahwa perubahan karena evolusi memengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja. Adapun Ferdinand Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan terspesialisasi, terpecah-pecah, terasing, dan mengalami lemahnya ikatan sosial. Hal itu terjadi dalam masyarakat perkotaan.
Teori ini hanya menjelaskan mengenai terjadinya perubahan tanpa mampu menjelaskan mengapa masyarakat berubah.
2.  Teori konflik (conflict theory)
Tokoh dalam teori ini adalah Ralf Dahrendorf. Ia berpendapat bahwa semua perubahan merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik sosial dan perubahan sosial, selalu melekat dalam struktur masyarakat. Menurut teori ini, konflik berasal  dari pertentangan kelas masyarakat antara kelompok tertindas dengan kelompok penguasa, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial.
3.  Teori fungsional (functional theory)
Teori fungsional berusaha melacak penyebab perubahan sosial sampai ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi memengaruhi mereka. Teori ini berhasil menjelaskan perubahan sosial yang tingkatnya moderat.
4.  Teori siklis (cyclical theory)
Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarik dalam melihat perubahan sosial. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapa pun, bahkan orang-orang ahli sekalipun. Dalam setiap masyarakat terdapat siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini, kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak dapat dielakkan, dan tidak selamanya perubahan sosial membawa dampak kebaikan.
Oswald Spengler mengemukakan teorinya, bahwa setiap masyarakat berkembang melalui empat tahapan perkembangan seperti pertumbuhan manusia, yaitu masa kelahiran, kanak-kanak, remaja, dan dewasa.
Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi


Masyarakat merupakan kumpulan kelompok-kelompok yang membentuk organisasi sosial dan bersifat kompleks. Dalam organisasi tersebut ada norma-norma, nilai-nilai, dan pranata sosial. Di samping itu dalam organisasi sosial terdapat peraturan-peraturan untuk bertingkah laku yang kesemuanya berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat di mana pun pasti akan mengalami dinamika sosial, baik di desa maupun di kota. Dinamika sosial terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar manusia dan antar kelompok, sehingga antara mereka terjadi proses saling memengaruhi yang menyebabkan terjadinya dinamika sosial.

Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.


Dinamika sosial yang terjadi pada masyarakat dapat berupa perubahan-perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku individu dan organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan maupun kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan, dan wewenang. Dengan kata lain perubahan sosial meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga, dan struktur social masyarakat.

Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pengertian dinamika Sosial atau perubahan sosial sebagai berikut :

a. Menurut William F. Ogburn,
bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial.

b. Menurut Kingsley Davis,
perubahan sosial adalah perubahan- perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

c. Menurut Selo Soemardjan,
perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli sosiologi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan sosial terjadi dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu terhadap organisasi sosial yang meliputi nilai-nilai norma, kebudayaan, dan sistem sosial, sehingga terbentuk keseimbangan hubungan sosial masyarakat.

Tidak selamanya perubahan/dinamika sosial menghasilkan kemajuan. Namun, yang jelas perubahan social menyangkut perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Teori Dinamika Sosial Menurut Pendapat Para Ahli

Menurut Senoaji (2010),
dinamika merupakan keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Dinamika sosial dan budaya memberikan dampak pada juga pada pengelolaan hutan, lahan, dan lingkungan yang ada pada suatu lingkup masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan berkurangnya luas kepemilikan lahan pertanian yang dimiliki oleh setiap keluarga, sehingga memberikan dampak pada masyarakat agar melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungannya. Penyesuaian dan pergeseran yang terjadi pada suatu masyarakat bukan pada aturan-aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut, akan tetapi pada obyek pelaksana dari aturan dalam masyarakat itu sendiri, yakni individu-individu atau kelompok sosial yang berada pada lingkungan tersebut.

Soekanto (2012)
menjelaskan bahwa di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi antagonisme antar kelompok.apabila terjadi persitiwa tersebut secara hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut :
#1.Bila dua kelompok bersaing, maka akan timbul stereotip
#2. Kontrak antar kedua kelompok yang bermusuhan tidak akan mengurangi sikap tindak bermusuhan tersebut
#3.Tujuan yang harus dicapai dengan kerjasama akan dapat menetralkan sikap tindak bermusuhan
#4. Di dalam kerja sama mencapai tujuan, stereotip yang semula negatif menjadi positif

Konflik antar kelompok dalam suatu masyarakat mungkin terjadi karena persaingan untuk mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan tertentu. Masalah dinamika kelompok sosial juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif. Gejala tersebut merupakan suatau cara berfikir, merasa, dan beraksi suatu kolektivitas yang serta merta dan tidak berstruktur. Sebab-sebab suatu kolektif menjadi agresif antara lain:
#1. Frustasi selama jangka waktu yang lama
#2. Tersinggung
#3. Dirugikan
#4. Ada ancaman dari luar
#5. Diperlakukan tidak adil
#6. Terkena pada bidang-bidang kehidupan yang sensitif

Pada dinamika kelompok sosial, setiap kelompok sosialpasti mengalami perkembangan serta perubahan. Perubahan dalam setiap kelompok sosial, ada yang mengalami perubahan secara lambat, namun ada pula yang mengalami secara cepat.

Menurut Munthe (2008),
dinamika masyarakat berhubungan dengan perubahan masyarakat. Kemudian, terdapat beberapa unsur yang berinteraksi satu sama lain. Unsur-unsur tersebut adalah:
#1.Orientasi manusia terhadap situasi yang melibatkan orang lain. 
#2.Pelaku yang mengadakan kegiatan dalam masyarakat.
#3.Kegiatan sebagai hasil orientasi dan pengolahan pemikiran pelaku tentang bagaimana mencapai cita-cita. 
#4.Lambang dan sistem perlambangan yang  mewujudkan komunikasi dalam mencapai tujuan. Sehubungan dengan itu sistem sosial merupakan hasil individu, yang terjadi dalam lingkungan fisik dan sosial. 

1 komentar: